Kamis, 13 April 2017

                        Review EPID PTM Gagal Ginjal Kronik ( GGK )
1.      Pengertian Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis atau yang lebih dikenal dengan istilah gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Indonesia Renal Registri mendefinisikan gagal ginjal kronis sebagai kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.
2.      Klasifikasi
·         Stadium I 
·Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 50 % – 75 %)
·         Stadium II
·Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % – 50 %)c
·         Stadium III
·Uremi gagal ginjal (faal ginjal sekitar 10-20%
·         Stadium IV
·Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD), yang terjadi apabila GFR menurun menjadi kurang dari 5% dari normal
3.      Signifikasi
Tanda dan gejala pada pasien Gagal Ginjal Kronik ini tergantung tingkat keparahannya. seperti pada Kardiovaskular: hipertensi, gagal jantung kongestif, edema pulmonary, perikarditis. Dermatologi: pruritus, kulit kering, mudah lecet, perubahan pada rambut (mudah patah, tipis, merah). Gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah, cegukan, nausea, berat badan menurun, gastritis, diare, ulkus peptikum. Neuromuskuler: perubahan tingkat kesadaran, tingkat kemampuan konsentrasi, kejang, kedutan otot
4.      Patofisiologi
Penurunan fungsi ginjal yang progresif tetap berlangsung terus meskipun penyakit primernya telah diatasi atau telah terkontrol. Hal ini menunjukkan adanya mekanisme adaptasi sekunder yang sangat berperan pada kerusakan yang sedang berlangsung pada penyakit ginjal kronik. Bukti lain yang menguatkan adanya mekanisme tersebut adalah adanya gambaran histologik ginjal yang sama pada penyakit ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit primer apapun.
Perubahan dan adaptasi nefron yang tersisa setelah kerusakan ginjal yang awal akan menyebabkan pembentukan jaringan ikat dan kerusakan nefron yang lebih lanjut. Demikian seterusnya keadaan ini berlanjut menyerupai suatu siklus yang berakhir dengan gagal ginjal terminal.
5.      Distribusi Geografis
Di Amerika Serikat, data tahun 1995-1999 menyatakan insidens penyakit ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Di Malaysia, dengan populasi 18 juta diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya. Di negara-negara berkembang lainnya, insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk pertahun.
6.      Faktor resiko
Faktor risiko gagal ginjal kronik, yaitu pada pasien dengan diabetes melitus atau hipertensi, obesitas atau perokok, berumur lebih dari 50 tahun, dan individu dengan riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit ginjal dalam keluarga.
7.      Trend terjadinya GGK
Di Kanada 1,9-2.300.000 orang memiliki penyakit ginjal kronis. Di AS, Pusat Pengendalia dan Pencegaha Penyakit menemukan bahwa 16,8% orang terkena CKD pada mulai usia 20 tahun selama tahun 1999 hingga 2004. Di Inggris menunjukkan bahwa 8.8% penduduk Britania Raya dan Irlandia Utara telah menemukan gejala CKD.
8.      Kelompok berisiko tinggi GGK
1.        Ginjal semakin lemah pada orang yang lebih tua
2.        Ras Afrika-Amerika dan penduduk asli Amerika lebih mungkin untuk mendapatkan penyakit GGK
3.        Pria memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit GGK daripada wanita
4.        Riwayat keluarga merupakan faktor dalam diabetes, tekanan darah tinggi, yang merupakan penyebab utama GGK
9.      Pencegahan dan pengendalian
Penapisan menjadi penting dilakukan terutama untuk anak-anak berisiko tinggi. Pencegahan kerusakan ginjal dan mengubah perjalanan penyakit juga tidak kalah pentingnya melalui terapi sejak awal dan pengawasan progresifitas penyakit.
·         Pencegahan primer bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi pemaparan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit ginjal (pencegahan paparan infeksi, konseling genetik, pencegahan obesitas, dan lain- 13 lain)
·         Pencegahan sekunder dilakukan dengan menjaga agar progresifitas CKD tidak terus berlanjut dengan penanganan yang tepat pada setiap stadium CKD.
·         Pencegahan tersier difokuskan pada penundaan komplikasi jangka panjang, disabilitas atau kecacatan akibat CKD melalui terapi penggantian ginjal (dialisis atau transplantasi ginjal )
Untuk menghindari rusaknya ginjal, bisa mencegahnya melalui cara-cara berikut :
1. Olah Raga
Lakukan olah raga secara rutin dan teratur. Olah raga yang teratur dan tidak terlalu berat akan lebih berdampak positif bagi tubuh dibandingkan dengan olah raga berat namun tidak teratur. Misalnya Anda bisa melakukan jalan santai setiap pagi atau bersepeda 1-2 jam setiap minggu.

2. Berhenti Merokok
Merokok tidak hanya meningkatkan resiko penyakit ginjal, tetapi juga meningkatkan kematian akibat stroke dan serangan jantung pada orang dengan penyakit ginjal kronis. Rokok dengan kandungan nikotinnya dalam proses jangka waktu lama juga akan merusak organ-organ penting tubuh  baik paru-paru, kulit dan jantung.
3. Kurangi Makanan Berlemak
Makanan berlemak akan menyebabkan kandungan kolestrol dalam darah meningkat.
4. Berat Badan
Perhatikan berat badan sehingga kita dapat terhindar dari obesitas. Akan tetap, orang dengan fungsi ginjal yang rendah harus sadar bahwa beberapa bagian dari diet yang normal dapat memperburuk kegagalan ginjal.
5. Konsumsi Air Putih
Mengkonsumsi air putih yang cukup dan menghindari konsumsi jamu atau herbal yang tidak jelas, menghindari konsumsi obat-obatan secara sembarangan (tanpa resep dokter) merupakan hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi munculnya penyakit ginjal.
6. General Checkup
Gagal ginjal juga dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical chekup) secara rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Memeriksakan gangguan ginjal seperti kencing batu, prostat dapat mencegah munculnya gagal ginjal. dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan laboratorium. Mulai dari pemeriksaan urin lengkap, ureum dan kreatinin, gula darah, kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida adalah pemeriksaan awal untuk melakukan pencegahan.

10.  Area penelitian dan pengembangan Gagal Ginjal Kronik
Pada survei yang dilakukan oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2008 di empat kota di Indonesia, dengan memeriksa kadar kreatinin serum 1200 orang, didapatkan prevalensi penyakit ginjal kronik cukup besar yaitu 12,5% (Prodjosudjaji, 2009). Penelitian mengungkapkan pada tahun 2008 sebanyak 6,2% dari populasi penduduk Indonesia menderita gagal ginjal. Dari angka 6,2% itu, banyak penderita yang mengalami gagal ginjal kronik tahap lima, diprediksi  mencapai 0,8% dari total populasi penderita gagal ginjal di Indonesia yaitu sekitar 104 ribu orang (Suhardjono, 2008). Berdasarkan data rekam medik di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta, pada tahun 2008 tercatat sebanyak 849 pasien gagal ginjal kronik menjalani pengobatan rawat jalan dan sejumlah 248 pasien menjalani rawat inap.



















Contoh soal :
1.      Faktor resiko seseorang terkena gagal ginjal kronik adalah kecuali . . .
A.    Memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
B.     Berumur lebih dari 50 tahun
C.     Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
D.    Kelainan pada hormon tiroid
E.     Hipertensi
2.      Yang merupakan kelompok berisiko tinggi GGK adalah…
A.    Perokok aktif
B.     Wanita usia subur
C.    Ras Afrika-Amerika
D.    Orang dengan 1 ginjal
E.     Remaja
3.      Tanda – tanda atau gejala seseorang terkena gagal ginjal kronik biasanya cenderung mengalami, kecuali..
A.    Mual
B.     Diare
C.     Berat badan menurun
D.    Muka pucat
E.     Kedutan otot
4.      Upaya pencegahan terhadap orang dengan gagal ginjal adalah dengan melakukan . . .
A.    Cuci darah secara rutin
B.     Membatasi asupan makanan yang banyak mengandung protein (mis: telur, dan daging)
C.     Transfusi darah                      
D.    Cangkok ginjal
E.     Semua benar
5.      Uremi gagal ginjal terjadi pada tahap??
A. Stadium I
B. Stadium II
C. Stadium III
D. Stadium IV
E. Stadium I dan II





1 komentar:

  1. Saya lagi masa brobat dng dr eliza dan alhamdulillah baru 1buan sekarang ureum dan kratin saya sudah turun drastis...saya tau dan sadar kalau penyakit ini bukan penyakit ringat dan gampang... Butuh proses yg alot dan panjang, tapi saya selalu br usaha dan br doa Dan kata dr eliza harus rutin insyah allah bisa sembuh... Dan saya pun yakin sebab baru 1 bulan kosumsi alhamdulillah hasil nya bagus sampai sampai dokter yg selama ini menangani saya HD kaget waktu di priksa lab darah saya sebelum HD ureum nya dan kratin nya kok bisa turun drastis... Kata beliau kalau hasil nya begini terus saya bisa sembuh kata nya..saya pun langsung mengucap alhamdulillah amin.. Saya sangat senang dng ucapan dokter yg selama ini menangani saya itu... Dan saya sangat br sukur kpd allah swt.. Semoga yg lain juga bisa seperti saya dan insyah allah saya dan yg lain juga bisa sembuh... Amin...
    Berkat obat resep khusus dari dr eliza dan semata semua atas ijin allah swt... Amin.. Ni saya beri no wa konsultasi dan brobat dng dr eliza 082269614664 semoga br manfaat amin...

    BalasHapus